Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan/ pernyataan sementara yang
diungkapkan secara deklaratif/ yang menjadi jawaban dari sebuah
permasalahan. Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa di uji
secara empiris. Hipotesis merupakan identik dari perkiraan atau prediksi. Dari
sebuah hipotesis maka akan menimbulkan suatu prediksi, karena prediksi adalah
hasil yang diharapkan diperoleh dari hipotesis. Hipotesis dapat diketahui jika
telah melakukan suatu percobaan sehingga mengetahui hasilnya.
contoh hipotesis:
Teori
Teori (theory) adalah susunan definisi,
konsep,
dan dalam menyajikan pandangan yang sistematis fenomena dengan menunjukkan
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan maksud untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diberikan pengertian teori
adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa
atau kejadian, azas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu
pengetahuan, dan pendapat/cara/aturan untuk melakukan sesuatu. Teori merupakan
sarana pokok guna dapat menyatakan hubungan sistematis yang terjadi dalam
gejala sosial maupun gejala alam yang akan diteliti. Teori juga merupakan
abstraksi dan pengertian atau hubungan suatu proporsi dan dalil.
Sumber : http://www.pengertianahli.com/2014/04/pengertian-teori-apa-itu-teori.html
Contoh teori
1. “Unsure
paling penting dalam suatu kalimat adalah subjek atau
predikat”(sudaryanto,1987;136)
2. “sebuah
kalimat sebagai sebuah troposisi mempunyai bagian yang menjadi pokok
pembicaraan…”(samsurina,1985;141)
Sumber : google book
bahasa Indonesia halaman 119
Hubungan
Klausa
Kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih,
yang dipadukan menjadi satu disebut kalimat majemuk. Berdasarkan hubungan
sistematis antar klausa, kalimat majemuk dibagi menjadi dua, yaitu kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
1. Kalimat
majemuk setara
Kalimat yang terdiri atas dua
klausa atau lebih, yang hubungan antar klausanya bersifat koordinatif. Ada tiga
macam kalimat majemuk setara :
a. Hubungan
penjumlahan
Hubungan
yang menyatakan penjumlahan \atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa atau
proses.
Contoh:
ü Dia
senyum dan melambaikan tangan dari dalam kereta
ü Hujan
terus membasahi rumah dan jalan, serta pepohonan
ü Aku
dating ke taman, kemudian duduk di bangku hijau
b. Hubungan
perlawanan
Hubungan
yang menyatakan bahwa apa yang dinyatakan dalam klausa pertama berlawan atau
tidak sama dengan apa yang dinyatakan dalam klausa kedua
Contoh:
ü Dokter
sudah berusaha mengobati penyakitnya, tetapi anak itu belum sembuh
ü Jangankan
berjalan seratus meter, naik gunungpun dia mampu melakukannya.
ü Perang
tidak saja membumihanguskan kota , tetapi juga menyebabkan banyak korban.
c. Hubungan
pemilihan
Hubungan
yang menyatakan pilihan diantara dua kemungkinan atau lebih,yang dinyatakan
oleh klausa-klausa yang terhubung oleh coordinator (konjungsi).
Contoh
:
ü Husni
bimbang harus melanjutkan perjalanan memasuki hutan atau kembali tanpa membawa
obat penawar alami
ü Sinta
tidak akan kehilangan kesempatan masuk perguruan tinggi favorit andai saja
sejak awal ia rajin membaca buku atau berlatih mengerjakan soal-soal
Sumber : google book, bahasa Indonesia halaman 78
2. Kalimat
majemuk bertingkat
Kalimat yang terdiri atas 2 klausa
atau lebih, yang hubungan antar klausanya bersifat subordinatif.
a. Induk
kalimat (klausa utama)
Contoh:
gunung kelud meletus saat semua warga Blitar tidur lelap.
b. Anak
kalimat (klausa bawahan)
Contoh
: sejak bukit itu longsor, warga Banjarnegara mengungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar