Yuni Gustia Dewi
3EA35
19213591
Aspek Penalaran Dalam Karangan
Ilmiah
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar. Menurut Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat
bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu
simpulan yang berupa pengetahuan.Dalam sumber yang berbeda menurut penalaran
sebagai reasoning yang didefinisikan sebagai proses pencapaian kesimpulan logis
berdasarkan fakta dan sumber yang relevan (Dahlan, 2004).
A.
Menulis Sebagai Proses Penalaran
Menulis merupakan suatu pengungkapan pikiran yang dituangkan ke dalam bentuk sebuah tulisan. Ide yang dituangkan oleh si penulis dapat berasal dari pengalaman dan pengetahuan atau pun imajinasi si penulis. Menulis merupakan proses bernalar. Dimana pada saat kita ingin menulis sesuatu tulisan baik itu dalam bentuk karangan atau pun yang lainnya, maka kita harus mencari topiknya terlebih dahulu. Dan dalam mencari suatau topik tersebut kita harus berfikir, maka pada saat kita berfikir tanpa kita sadari kita sendiri telah melakukan proses penalaran. maka pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan sedikit mengenai menulis merupakan prosae bernalar.
Setiap
hari kita selalu menggunakan otak kita untuk berfikir, bahkan setiap detik dan
menit kita menggunakan otak kita untuk berfikir. Pada saat kita berpikir, maka
dalam benak kita akan akan timbul bermacam-macam gambaran tentang sesuatu yang
hadirnya tidak secara nyata. misalnya pada saat-saat kita melamun. Kegiatan
berpikir yang lebih tinggi dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan yang
saling berhubungan, dan bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan. Jenis
kegiatan berpikir vang terakhir inilah yang disebut kegiatan bernalar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa proses bernalar atau singkatnya penalaran merupakan proses berpikir yang sistematik untuk memperolch kesimpulan berupa pengetahuan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa proses bernalar atau singkatnya penalaran merupakan proses berpikir yang sistematik untuk memperolch kesimpulan berupa pengetahuan.
B. Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar
yaitu induktif dan deduktif, yaitu :
- Penalaran Induktif
Penalaran induktif (prosesnya
disebut induksi) merupakan proses penalaran untuk menarik suatu prinsip atau
sikap yang berlaku untuk umum maupun suatu kesimpulan yang bersifat umum
berdasarkan atas fakta-fakta khusus.
Keuntungan Menggunakan Penalaran
Induktif
- Pernyataan yang bersifat umum ini bersifat ekonomis
- Dari pernyataan yang bersifat umum dimungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara induktif maupun deduktif.
- Jenis-jenis penalaran induktif:
- Generalisasi,
- Analogi (Analogi Induktif),
- Hubungan Sebab-Akibat
2.
Penalaran Deduktif
Penalaran
deduktif (prosesnya disebut deduksi), yaitu cara berpikir yang didasarkan atas
prinsip, hukum, teori atau keputusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal
atau gejala.
- Contoh:
1. Semua makhluk mempunyai mata. (p. mayor)
2. Si Polan adalah seorang makhluk. (p. minor)
3. Jadi, si Polan mempunyai mata. (kesimpulan)
C. Isi
karangan
Isi karangan merupakan bagian terpenting dalam karya
ilmiah. Maka, argument, analisis, pembuktian, rincian maupun penyimpulan harus
didasarkan penalaran yang akurat, sahih dan objektif. Seluruh bukti, referensi,
keterangan, fakta, kutipan-kutipan harus dimanfaatkan agar objektivitas,
kedalaman bahasa, konsistensi, dan kontinuitas penjabaran tetap terjaga.
(terampil berargumentasi, 164).
D. Fakta
sebagai unsure dasar penalaran karangan
Fakta itu sendiri berarti sebuah hal
(keadaan atau peristiwa) yang merupakan sebuah kenyataan, sesuatu yang
benar-benar terjadi dan bukan merupakan sebuah fiktif (kebohongan), fakta juga
merupakan pengamatan yang telah diverifikasi secara sistematis (sesuai dengan
bukti).
Selain itu, kita dapat
menggolong-golongkan sejumlah fakta ke dalam bagian-bagian dengan jumlah
anggota yang sama banyaknya. Proses seperti itu disebut pembagian, namun
pembagian di sini memiliki taraf yang lebih tinggi dan disebut klasifikasi.
- Memasukkan fakta-fakta ke dalam
suatu hubungan logis berdasarkan sebuah sistem,suatu klasifikasi akan berhenti
jika sudah sampai kepada individu yang tidak dapat merupakan spesies.
- Jenis-jenis klasifikasi
- klasifikasi sederhana
suatu kelas hanya mempunyai dua kelas bawahan yang berciri positif dan negatif
- klasifikasi kompleks
suatu kelas hanya mempunyai dua kelas bawahan yang berciri positif dan negatif
- klasifikasi kompleks
Suatu kelas mencakup lebih dari dua
kelas bawahan.
- Persyaratan klasifikasi
- prinsipnya harus jelas
- klasifikasi harus logis dan
konsisten
- klasifikasi haris bersikap lengkap
menyeluruh
Sumber :